Minggu, 09 Januari 2011

Coldplay

ANGGOTA
Chris Martin Jonny Buckland
Guy Berryman Will Champion


Coldplay adalah grup musik rock alternatif yang dibentuk di London, Britania Raya, pada tahun 1996. Grup musik ini terdiri dari Chris Martin sebagai vokalis utama, Jonny Buckland sebagai gitaris utama, Guy Berryman sebagai bassis, dan Will Champion sebagai drummer. Manajer Phil Harvey sering dianggap sebagai anggota kelima yang tidak resmi dari band. sebelum mereka merekam dan merilis tiga EP; single "Safety" pada tahun 1998, "Brothers & Sisters" single pada tahun 1999 dan single "The Blue Room" pada tahun yang sama. Yang terakhir adalah single pertama yang mereka rilis di lebel setelah menandatangani untuk lebel Parlophone.

Aliran musik Coldplay mengambil aliran seperti musik Radiohead, U2, A-ha, dan Travis. Mereka mencapai ketenaran di seluruh dunia saat merilis single "Yellow" pada tahun 2000, yang diikuti dengan debut album mereka yang dirilis pada tahun yang sama, Parachutes, yang dinominasikan untuk Mercury Prize. Album keduanya, A Rush of Blood to the Head (2002), memenangkan beberapa penghargaan, termasuk NME's Album of the Year. Album berikutnya, X&Y, mendapat kritik yang buruk di media, yang dirilis pada tahun 2005. Album keempatnya, Viva la Vida or Death and All His Friends (2008), diproduseri oleh Brian Eno, dirilis dan sebagian besar dapat tinjauan yang menguntungkan. Coldplay telah menjual lebih dari 50 juta album di seluruh dunia. Sejak merilis Parachutes, Coldplay telah mengambil pengaruh dari sumber musik lain, termasuk dari Echo & the Bunnymen, Kate Bush, George Harrison dan Muse pada album A Rush of Blood to the Head, Johnny Cash dan Kraftwerk untuk album X&Y, dan Blur, Arcade Fire dan My Bloody Valentine pada album Viva la Vida.

Coldplay telah menjadi pendukung aktif pada organisasi sosial dan politik, seperti kampanye Oxfam's Make Trade Fair dan Amnesty International. Juga telah tampil dalam berbagai proyek amal seperti Band Aid 20, Live 8, Sound Relief, Hope for Haiti Now: Sebuah Organisasi Global untuk Korban Bencana Gempa, dan the Teenage Cancer Trust.

Discography
Parachutes (2000)
A Rush of Blood to the Head (2002)
X&Y (2005)
Viva la Vida or Death and All His Friends (2008)
Fifth studio album (2011)


Sejarah
Tahun pertama terbentuknya Coldplay (1996-1999)


Chris Martin dan Jonny Buckland pertama kali bertemu saat pekan orientasi di University College London (UCL) pada bulan September 1996. Mereka menghabiskan tahun terakhir di universitas untuk membentuk sebuah band, akhirnya mereka membentuk sebuah kelompok yang diberi nama "Pectoralz". Guy Berryman, yang sekelas dengan Martin dan Buckland, bergabung dengan grup ini. Lalu, pada tahun 1997, mereka mengganti nama bandnya menjadi Starfish, mereka tampil dipertunjukan lokal yang di promotori oleh klub-klub kecil. Martin juga telah merekrut teman sekolahnya dulu yaitu, Phil Harvey, yang sedang study di Oxford, untuk menjadi manajer band. Lineup band ini selesai ketika Will Champion bergabung. Band ini akhirnya mengganti nama lagi dengan nama "Coldplay" yang diusulkan oleh Tim Crompton, seorang mahasiswa lokal yang telah menggunakan nama itu untuk kelompoknya. Pada tahun 1997, Martin bertemu dengan mahasiswa Classics, Tim Rice- Oxley. Saat akhir pekan di Virginia Water, mereka meminta satu sama lain untuk bermain piano. Martin, mengetahui Rice-Oxley sangat berbakat, dan Martin memintanya untuk bergabung menjadi pemain keyboard Coldplay, tapi Rice-Oxley menolaknya karena dia sudah mempunyai band sendiri yaitu, Keane.

Pada tahun 1998, band ini merilis 500 copy untuk Safety EP, yang berisi tiga lagu. Sebagian disc diberikan kepada perusahaan rekaman dan teman-teman, hanya 50 copy yang dijual untuk publik. Pada bulan Desember tahun itu juga, Coldplay menandatangani kontrak dengan label independen Fierce Panda. Lalu mereka merilis tiga lagu pada Brothers and Sisters EP, yang direkam selama empat hari pada bulan Februari 1999.

Setelah menyelesaikan ujian akhir mereka, Coldplay menandatangani kontrak dengan Parlophone untuk kontrak lima album di musim semi tahun 1999. Setelah membuat penampilan pertama mereka di festival Glastonbury, band ini masuk ke studio untuk merekam EP ketiga berjudul The Blue Room. Lima ribu copy dibuat dan disediakan untuk publik pada bulan Oktober, dan single "Bigger Stronger", dikirim pada BBC Radio 1 untuk diputar. sesi rekaman untuk The Blue Room banyak masalah. Martin sempat mengeluarkan Champion dari band, tapi kemudian memintanya untuk kembali, dan karena kesalahannya, mereka pergi untuk pesta minum. Akhirnya, band ini berhasil mengatasi perbedaan mereka dan membuat aturan baru untuk menjaga kelompok supaya utuh. Terinspirasi oleh band-band seperti U2 dan R.E.M., Coldplay memutuskan untuk bertindak adil, dimana keuntungan akan dibagi sama rata.

Parachutes (1999-2001)

Band ini awalnya merencanakan untuk merekam debut album mereka dalam waktu dua minggu. Namun, tour dan pertunjukan live menyebabkan rekaman diundur antara September 1999 dan April-Mei 2000. Pada bulan Maret 1999, Coldplay mulai mengerjakan debut album mereka, direkam dibeberapa studio rekaman termasuk Rockfield Studios, Matrix Studios, dan Wessex Sound Studios dengan produser Ken Nelson, meskipun mayoritas lagu-lagu dalam album Parachutes direkam di Liverpool's Parr Street Studios. Band ini mengerjakan di tiga ruang studio di Parr Street. Album tersebut diolah oleh engineering Amerika, Michael Brauer di New York. Brauer mengolah musik pada album ini awalnya hanya lagu yang akan mereka jadikan sebagai single, tapi akhirnya dikerjakan Brauer untuk semua lagu.

Setelah merilis tiga EP tanpa lagu hits, Coldplay memasuki chart pada Top 40 melalui single dari dari album Parachutes, "Shiver". Dirilis pada bulan Maret 2000, mencapai nomor #35 pada UK Singles Chart. Juni 2000 adalah momen penting dalam sejarah Coldplay, band memulai tour pertama mereka, termasuk tampil di Festival Glastonbury. Band ini juga merilis single terobosan "Yellow", dan lagu ini menuju ke nomor #4 pada UK Singles Charts. Pada awalnya, "Yellow" dan "Shiver" akan dirilis sebagai EP di musim semi tahun 2000. Lagu-lagu itu kemudian dirilis sebagai single di Inggris pada tanggal 26 Juni 2000. Di AS, lagu itu dirilis sebagai single andalan dari debut album ini. Pada bulan Oktober 2000, lagu ini dikirim ke perguruan tinggi AS dan ke radio alternatif untuk diputar sebagai promosi album.

Coldplay merilis album pertama mereka, Parachutes, pada tanggal 10 Juli 2000 di Inggris melalui label rekaman, Parlophone. Debut album ini menduduki nomor #1 di UK Albums Chart. Album ini dirilis pada tanggal 7 November 2000 oleh label rekaman Nettwerk di Amerika Utara. Album ini telah tersedia dalam berbagai format sejak awal rilis, baik Parlophone dan Nettwerk merilis sebagai CD pada tahun 2000, dan juga dirilis sebagai kaset pada label baru di Amerika, Capitol, pada tahun 2001. Pada tahun berikutnya, Parlophone mengeluarkan album sebagai LP. Band ini merilis edisi terbatas untuk CD "Trouble", single ketiga dari album, yang menampilkan sebuah remix dari lagu "Yellow". Ditekan untuk 1.000 copy saja, dan dikeluarkan hanya untuk penggemar dan jurnalis. Kedua single, "Yellow" dan "Trouble" dikirim untuk diputar di radio di Inggris dan AS.

Parachutes dinominasikan untuk Mercury Music Prize pada September 2000. Setelah keberhasilannya di Eropa, band ini mulai mengubah pandangan mereka di Amerika Utara, mereka merilis album di sana pada bulan November 2000, dan memulai menjalani U.S. Club Tour pada bulan Februari 2001. Walaupun Parachutes lambat untuk sukses di AS, akhirnya album ini mencapai double platinum disana. Album ini menerima tanggapan positif dan meraih penghargaan untuk Best Alternative Music Album pada Grammy Awards 2002. Chris Martin mengklaim setelah rilis album Parachutes, keberhasilan album ini dimaksudkan untuk mencapai band sebagai band terbaik di dunia.

A Rush of Blood to the Head (2001-2004)

Setelah sukses dengan album Parachutes, Coldplay kembali ke studio pada bulan September 2001 untuk mulai bekerja pada album kedua mereka, A Rush of Blood to the Head, sekali lagi dengan Ken Nelson yang memproduksi album ini. Band ini mulai merekam album di London seminggu setelah serangan 11 September di AS. Karena band ini belum pernah tinggal di London sebelumnya, mereka mengalami kesulitan fokus. Mereka memutuskan untuk pindah ke Liverpool, di mana mereka disana juga telah merekam beberapa lagu dalam album Parachutes. Sesampai di sana, vokalis Chris Martin mengatakan bahwa mereka menjadi terobsesi untuk melakukan rekaman. "In My Place" adalah lagu pertama yang direkam untuk album ini.

Band ini menulis lebih dari 20 lagu untuk album ini. Beberapa materi lagu baru, termasuk "In My Place" dan "Animals", sempat dinyanyikan saat band masih tour album Parachutes. Judul album terungkap melalui sebuah posting di Situs resmi band. Album ini dirilis pada bulan Agustus 2002 dan melahirkan beberapa single populer, termasuk "In My Place", "Clocks", dan lagu balada "The Scientist". Lagu yang terakhir ini terinspirasi oleh lagu George Harrison yaitu All Things Must Pass, yang dirilis pada tahun 1970.

Coldplay menjalani tour dari bulan Juni 2002 sampai bulan September 2003 untuk A Rush of Blood to the Head Tour. Mereka mengunjungi lima benua, termasuk pada acara Glastonbury Festival, V2003, dan Rock Werchter. Selama tour diperpanjang, Coldplay merekamnya untuk live DVD dan CD, Live 2003, di Sydney Hordern Pavilion.

Pada bulan Desember 2003, pembaca Rolling Stone memilih Coldplay sebagai artis terbaik dan band terbaik tahun itu. A Rush of Blood to the Head memenangkan Grammy Award untuk Best Alternative Music Album pada Grammy Awards tahun 2003. Pada Grammy Awards 2004 , Coldplay meraih Record of the Year untuk lagu "Clocks".

X&Y (2004-2006)

Coldplay menghabiskan sebagian besar waktu di tahun 2004 menghindar dari sorotan media untuk mengambil istirahat setelah tour album ketiga mereka. Album X&Y dirilis pada bulan Juni 2005 di Inggris dan Eropa. Album ini menjadi penjualan album terbaik tahun 2005 yang mencapai 8,3 juta copy di seluruh dunia.

Debut single, "Speed of Sound", diputar di radio dan toko musik online pada tanggal 18 April dan dirilis sebagai CD pada tanggal 23 Mei 2005. Debut Album ini menduduki pada nomor puncak di 20 negara di seluruh dunia, dan merupakan penjualan Album tercepat ketiga di sejarah chart Inggris. Dua single lain yang dirilis tahun itu yaitu, "Fix You" pada bulan September dan "Talk" pada bulan Desember.

Tanggapan Kritis untuk album X&Y kurang antusias dibandingkan album sebelumnya. Dari Juni 2005 sampai Juli 2006, Coldplay melanjutkan menjalankan Twisted Logic Tour, dan termasuk pada acara festival seperti Coachella, Isle of Wight Festival, Glastonbury dan pada Austin City Limits Music Festival. Pada bulan Juli 2005, band ini muncul pada Live 8 di Hyde Park, di mana mereka menyanyikan lagu The Verve, "Bitter Sweet Symphony" dengan Richard Ashcroft pada vokal. Pada bulan September, Coldplay merekam versi baru dari lagu "How You See the World" dengan lirik ulang untuk organisasi War Child pada lagu Help! A Day in the Life di album amal. Pada bulan Februari 2006, Coldplay meraih penghargaan Best Album dan Best Single dari Brit Awards.

Dua single Coldplay yang dirilis tahun 2006 adalah "The Hardest Part" dan "What If". Single keenam yang juga single terakhir, "White Shadows" dirilis di Meksiko selama bulan Juni 2007.

Viva la Vida or Death and All His Friends (2006 -2009)

Pada bulan Oktober 2006, Coldplay mulai mengerjakan album keempat mereka, Viva la Vida or Death and All His Friends, dengan produser Brian Eno. Lalu band mengambil istirahat dari rekaman dan menjalani tour di Amerika Latin pada awal tahun 2007, mereka tampil di Chile, Argentina, Brasil, dan Meksiko. Setelah merekam di Amerika Latin dan Spanyol selama tur mereka, band ini mengatakan album kemungkinan akan mencerminkan pengaruh budaya kuno Hispanik. Kelompok ini menghabiskan sisa rekaman dengan Eno. Martin menjelaskan album Viva la Vida adalah sebagai arah baru bagi Coldplay, dimana perubahan dari tiga album terakhir mereka, yang mereka sebut sebagai "trilogi". Beberapa lagu, seperti "Violet Hill", mengandung riff gitar dan nada blues. "Violet Hill" telah dikonfirmasi sebagai single pertama dari album, yang dirilis di radio pada tanggal 29 April 2008.

Lagu ini pertama ditampilkan pada situs resmi Coldplay, waktu itu lagu ini secara bebas dapat didownload selama satu minggu (mencapai dua juta download), setelah itu lagu ini tersedia secara komersial untuk di download pada 6 Mei. "Violet Hill" masuk pada UK Top 10, US Top 40 (masuk Top 10 di Hot Modern Rock Tracks chart) dan memetakan dengan baik di seluruh dunia. Single "Viva la Vida" juga dirilis secara eksklusif di iTunes, dan ini menjadi yang pertama untuk band menduduki nomor satu di Billboard Hot 100 dan nomor satu di Inggris berdasarkan penjualan download saja.

Pada tanggal 15 Juni 2008, Viva la Vida or Death and All His Friends menduduki puncak chart album Inggris, meski telah muncul di pasaran hanya tiga hari, album ini terjual mencapai 302.000 copy, dan BBC menyebutnya "ini adalah salah satu catatan penjualan tercepat dalam sejarah Inggris". Pada bulan Oktober 2008, Coldplay memenangkan dua penghargaan dari Q Awards, Best Album untuk Viva la Vida or Death and All His Friends dan Best Act in the World Today. Lalu band menindak lanjuti dengan dikeluarkannya Viva la Vida or Death and All His Friends with the Prospekt's March EP, yang dirilis pada tanggal 21 November 2008. Lagu "Life in Technicolor II" dirilis sebagai single pada tanggal 9 Februari 2009. Pada bulan Juni, Coldplay mulai menjalani Viva la Vida Tour dengan sebuah konser gratis di Brixton Academy di London. Hal ini diikuti dua hari kemudian dengan tampil 45 menit yang disiarkan langsung dari luar BBC Television Centre.

"Lost!" menjadi single ketiga dari album, menampilkan versi baru dengan Jay-Z. Coldplay melakukan pembukaan pada tanggal 14 Maret 2009 untuk konser Sound Relief di Sydney Cricket Ground dan kemudian tampil di konser berbayar pada malam yang sama. Sound Relief adalah sebuah konser untuk korban Krisis Kebakaran Hutan Victoria dan korban banjir di Queensland. Pada tahun 2009, Coldplay dinominasikan untuk empat BRIT Awards: British Group, British Live Act, British Single ("Viva la Vida") dan British Album (Viva la Vida or Death and All His Friends).

Pada Grammy Awards ke 51 pada bulan Februari 2009, Coldplay memenangkan tiga penghargaan untuk kategori, Song of the Year untuk lagu "Viva la Vida", Best Rock Album untuk album Viva la Vida or Death and All His Friends, dan Best Vocal Pop Performance by a Duo or Group untuk lagu "Viva la Vida".

Pada tanggal 15 Mei 2009, Coldplay merilis album live, berjudul LeftRightLeftRightLeft yang direkam pada berbagai pertunjukan selama tour. Album live ini dirilis pada situs web mereka dan dapat didownload secara gratis.

Fifth album (2009-sekarang)
●Artikel utama: studio album kelima Coldplay

Setelah album Viva la Vida Tour, Coldplay mengumumkan menjalankan Latin America Tour, yang berlangsung pada bulan Februari dan Maret 2010, di mana mereka akan mengunjungi negara-negara seperti Meksiko, Argentina, Brazil dan Kolombia. Pada bulan Oktober 2009, Coldplay memenangkan Song of the Year untuk lagu "Viva la Vida" pada penghargaan The American Society of Composers, Authors and Publishers (ASCAP) di London. Coldplay diberitakan bekerja dengan Brian Eno lagi untuk album studio kelima mereka. Pada bulan Desember 2009, diberitakan bahwa band ini telah rekaman di London Utara. Pada bulan Juni 2010, terungkap pada blog Coldplay bahwa album hampir selesai, dan menurut sebuah posting blog, "Lagu-lagu belum dianggap selesai 100%, Pada tanggal 1 Desember 2010 band ini merilis single natal yang berjudul "Christmas Lights" yang disambut positif oleh publik.

Aliran musik Coldplay

Gaya musik Coldplay telah didefinisikan sebagai aliran rock alternatif, yang sama dengan gaya musik Radiohead dan Oasis.

Vocalis Chris Martin pernah menyatakan bahwa, musik band sebagai "limestone rock" yang sebanding dengan "hard rock", dan telah disebut sebagai "meditative" dan "blue romantic", yang mencerminkan pada emosi mereka. Yang mana liris vokal Martin yang sangat feminis, mirip dengan vokal Andrew Montgomery dari Jenewa.

Nada pada album pertama, Parachutes, digambarkan sebagai melodi pop dengan "riff gitar distorsi dan desahan perkusi". Dalam sebuah ulasan, untuk album A Rush of Blood to the Head, lagu-lagu dalam album ini dianggap mengandung melodi yang sangat sayup. Musik di album X&Y telah dianggap perenungan pada keraguan, ketakutan, harapan, dan cinta Martin, dan Coldplay mengakui musiknya banyak dipengarui oleh band rock alternatif Skotlandia, Travis. Dalam album Viva la Vida or Death And All His Friends, gaya musik band bergerak ke arah art rock, yang di ekspresikan lewat instrumen yang berbeda termasuk orkestra. Dan album kelima mereka yang akan datang bergerak menuju gaya akustik tetapi menjaga dengan beberapa gaya eksperimental mereka dari album sebelumnya.

Aktivisme dan dukungan komersial

Meskipun Coldplay sangat populer di dunia, band tetap menjaga bagaimana musik mereka digunakan pada publik, band menolak lagu-lagunya digunakan untuk produk. Di masa lalu, Coldplay sempat menolak kontrak jutaan dolar dari produk minuman Gatorade dan Diet Coke, juga produk pakaian Gap, yang ingin menggunakan lagu "Yellow", "Trouble", dan "Don't Panic" pada masing-masing produk. Menurut frontman , Chris Martin, "Kita tidak akan mampu hidup dengan diri kita sendiri jika kita menjual lagu seperti itu." Lagu "Viva la Vida" adalah fitur di sebuah iklan untuk iTunes Store, iklan penyedia single eksklusif untuk digital download pada iTunes. Selain itu, Chris Martin muncul pada event khusus Apple Inc. pada tanggal 1 September 2010, yang menyanyikan sejumlah lagu, dan Apple juga mengucapkan terima kasih atas bantuan mereka dalam pemasaran lagu "Viva la Vida".

Coldplay juga sempat mendukung organisasi Amnesty International, dan Martin dianggap sebagai salah satu selebriti pendukung organisasi perdagangan untuk kemiskinan pada kampanye Oxfam Make Trade Fair dengan tampil untuk publik (termasuk di konser Coldplay). Band ini juga difilmkan untuk kampanye Make Poverty History, yaitu kampanye untuk melawan kemiskinan.

Saat tahun-tahun awal, Coldplay dikenal secara luas di media untuk memberikan 10 persen dari keuntungan band untuk amal. Martin juga mengatakan kalau mereka menentang dengan invasi AS ke Irak pada tahun 2003, dan mendukung calon presiden Amerika Serikat dari Demokrat John Kerry dan Barack Obama pada tahun 2004 dan 2008.

Dari tanggal 17 hingga 31 Desember 2009, Coldplay melelang sejumlah barang kenangan mereka yang signifikan, termasuk gitar pertama mereka. Pendapatan dari penjualan itu disumbangkan ke Kids Company, sebuah amal yang membantu anak-anak yang rentan di London. Satu bulan kemudian pada Januari 2010, Coldplay melakukan sedikit memodifikasi pada lagu "A Message", berjudul "A Message 2010", khusus dinyanyikan pada the Hope For Haiti Now, guna mengumpulkan uang untuk korban Gempa Bumi.

Minggu, 02 Januari 2011

The Black Eyed Peas


ANGGOTA
will.i.amFergie
apl.de.apTaboo


Mantan Anggota
Kim Hill Dante Santiago


Black Eyed Peas adalah grup musik Amerika Serikat pemenang Grammy Awards dari Los Angeles, California. Grup ini terdiri dari will.i.am, apl.de.ap, Taboo, dan Fergie. Sejak album mereka, Elephunk dirilis tahun 2003, mereka terkenal di dunia internasional. Black Eyed Peas diperkirakan telah menjual 27 juta album, 20 juta single, total 47 juta copy dengan kedua penjualan gabungan di seluruh dunia. Kelompok ini mencetak hit pertama di seluruh dunia lewat single "Where Is the Love?" pada tahun 2003, dan single lainnya yang menjadi lagu hit di Eropa yaitu "Shut Up". album berikutnya mereka, "Monkey Business" juga menjadi hit di seluruh dunia, mendapatkan 4x Platinum di Amerika Serikat, yang menelurkan dua single hit, "My Humps" dan "Don't Phunk with My Heart".

Pada tahun 2009, kelompok ini menjadi salah satu dari 11 penyanyi yang pernah menduduki peringkat #1 dan #2 secara bersamaan pada Billboard Hot 100, pada single mereka "Boom Boom Pow" dan "I Gotta Feeling",
dan single berikutnya "Meet Me Halfway" juga mencapai sukses yang sama, dari album The E.N.D.. Tiga single ini menduduki chart untuk 30 minggu berturut- turut, dan belum pernah terjadi sebelumnya di tahun 2009. "I Gotta Feeling" telah menjadi single yang terjual lebih dari 1 juta download di Inggris.

Sebelum menjadi bagian dari Black Eyed Peas, will.i.am dan apl.de.ap menjadi anggota di grup yang bernama Atban Klann, mereka menandatangani kontrak dengan Eazy E Ruthless Records. The Black Eyed Peas menduduki peringkat 12 pada Billboard's Decade-End Chart Artist of the Decade, dan peringkat 7 pada Hot 100 Artists of the Decade. Kelompok ini akan menyanyikan lagu di permainan Babak pertama Super Bowl XLV, yang akan diadakan pada tanggal 6 Februari 2011 di Stadion Cowboys, Arlington, Texas. Kelompok ini telah dinominasikan untuk "Most Popular International Artist" dalam ARIA Music Awards.

Discography:
Behind the Front (1998)
Bridging the Gap (2000)
Elephunk (2003)
Monkey Business (2005)
The E.N.D. (2009)
The Beginning (2010)

Tours:
Monkey Business Tour (2005-2006)
Black Blue & You Tour (2007)
The E.N.D. World Tour (2009-2010)

Sejarah Menjadi Black Eyed Peas: 1988-1997

Sebelum menjadi The Black Eyed Peas di tahun 1988, William Adams (will.i.am) dan Allan Pineda (apl.de.ap) bertemu dan mulai ngerap dan tampil bersama di Los Angeles. Keduanya masuk Ruthless Records (dijalankan oleh Eazy-E) pada tahun 1992, mereka berdua menarik perhatian manajer Eazy-E, keponakan rapper Jerry Heller. Dengan teman mereka, Dante Santiago, bertiga mereka berencana membentuk grup dengan nama Atban Klann (ATBAN: Sebuah Suku Bangsa Beyond). Will 1X (alias will.i.am), apl.de.ap, Mookie Mook, DJ Motiv8 (alias Monroe Walker) dan Dante Santiago sebagai personil Atban Klann. Album debut mereka, Grass Roots, tidak pernah dirilis karena Ruthless tidak bisa mempertimbangkan tema lirik positif band yang aman untuk menarik perhatian pasar.

Setelah Eazy-E meninggal dunia pada tahun 1995, Atban Klann direformasi dan berganti nama menjadi "Black Eyed Pods", dan kemudian menjadi "Black Eyed Peas". Dante Santiago diganti dengan Jaime Gomez (Taboo), dan Kim Hill menjadi penyanyi latar. Tidak seperti tindakan penyanyi hip-hop kebanyakan, mereka memilih untuk melakukan fitur live dan berpakaian gaya liar yang meniru gaya dari "Gangsta Rap".

Behind the Front dan Bridging the Gap: 1998-2000

Setelah menandatangani kontrak dengan Interscope Records dan merilis debut album mereka Behind the Front (1998), band memperoleh pujian kritis. Hit single dari album ini, Joints & Jam menjadi lagu pada soundtrack film Bulworth. Album kedua mereka, Bridging the Gap (2000), menelurkan hit lagu Request + Line featuring Macy Gray.

Masuknya Fergie, and Elephunk: 2001-2004

Album ketiga mereka Elephunk memulai dikembangankan pada tanggal 2 November 2001, tapi album ini tidak dirilis hingga tahun 2003. Ini adalah album pertama yang memiliki fitur vokal Stacy "Fergie" Ferguson. Nicole Scherzinger (penyanyi utama dari Pussycat Dolls) pada awalnya ingin bergabung dengan band, tetapi dipaksa untuk mundur karena dia sudah terikat kontrak dengan Eden's Crush. Dante Santiago kemudian memperkenalkan Fergie ke Will, dan bergabung dengan band ini pada tahun 2002.

Dari album Elephunk, lagu "Where Is Love?", menjadi single hit pertama Black Eyed Peas, memuncak pada #8 di US Hot 100, dan menjadi single top pada tangga lagu di beberapa negara lain, termasuk tujuh minggu pada puncak nomer #1 di Inggris, di mana lagu ini menjadi biggest-selling single di tahun 2003. Begitu juga di Australia, single ini memuncak pada #1 untuk enam minggu.

Album ini kemudian melahirkan single "Shut Up", yang memuncak pada nomer #2 di Inggris dan mendapatkan Gold dan Platinum di Amerika, Inggris, Jerman, dan di negara lain Eropa.

Single ketiga dari album ini, meskipun secara signifikan dirubah dari versi asli album Elephunk, single "Hey Mama" menjadi top 5 di Australia dan 10 besar di Inggris, Jerman dan negara- negara Eropa lainnya dan mencapai nomer #23 di AS.

Single keempat dari album ini berjudul "Let's Get It Started", yang judul aslinya yaitu "Let's Get Retarded", lagu ini memenangkan Grammy 2005 untuk Best Rap Performance by a Duo or Group dan juga menerima dua nominasi untuk Record of the Year dan Best Rap Song. Pada tahun 2004, The Black Eyed Peas memulai melakukan Elephunk Tour, yang mencakup di beberapa negara di Eropa dan Asia.

Monkey Business: 2004-2007

Album berikutnya mereka, Monkey Business, direkam hingga tahun 2004 dan dirilis pada tanggal 7 Juni 2005. Sebagian besar lagu ditulis sebelum "John Lennon Educational Tour Bus", sementara The Black Eyed Peas/ N*E*R*D sedang tour di tahun 2004. Single andalan album ini, "Don't Phunk with My Heart", merupakan single hits di AS, mencapai nomor #3 di US Hot 100, dan menjadikan puncak tertinggi karir mereka. Lagu ini memenangkan Grammy untuk "Best Rap Performance by a Duo or Group" Lagu ini mencapai nomer #3 di Inggris, dan nomer #5 di Kanada, dan menduduki di nomor #1 selama tiga minggu di Australia. Beberapa stasiun radio, komplain tentang lagu yang dimainkan versi alternatif, "Don't Mess with My Heart".

"Don't Lie", merupakan single kedua dari album, lagu ini sukses di US Hot 100, mencapai nomer #14, walaupun lebih sukses di Inggris dan Australia, yang mencapai puncak nomer 6 di kedua negara itu.

"My Humps", single lain pada album, segera mencapai sukses komersial di AS, mencapai nomor #3 di US Hot 100 dan nomor 1 di Australia. Namun, banyak yang mengejek lagu ini karena miskin soal lirik nya.

Meskipun demikian, debut album Monkey Business menduduki di nomer #2 pada US Billboard 200 chart album, terjual lebih dari 295.000 copy dalam minggu pertama dan kemudian mendapatkan triple platinum oleh RIAA. Lalu band merilis single terakhir dari album ini yaitu "Pump It", yang memakai gaya musik mesir "Misirlou", khususnya versi Dick Dale, lagu ini memuncak di nomor 8 di Australia.

Pada bulan September 2005, The Black Eyed Peas merilis playlist iTunes Originals hits terbesar mereka dan beberapa lagu yang direkam ulang terutama untuk pembelian melalui iTunes. playlist meliputi lagu-lagu populer seperti "Don't Lie", "Shut Up", dan versi baru dari lagu "Where Is the Love?".

Pada tanggal 27 November 2005, The Black Eyed Peas melakukan show di liga sepak bola Kanada di Vancouver, British Columbia.

Pada musim gugur 2005, The Black Eyed Peas berangkat untuk tur dengan Gwen Stefani untuk menarik peminat penonton. Pada bulan Desember 2005, band memulai pada "European Tour" pada beberapa negara di Eropa, dimulai di Tel Aviv, Israel, terus ke Irlandia, Inggris, Italia dan Jerman. Setelah menuju Eropa dan Asia, mereka tur di AS lagi, dan Amerika Selatan.

Band melakukan pertunjukan pada panggung utama di "Summer Sonic Festival" yaitu festifal musik rock alternatif di Tokyo Jepang pada tanggal 11 Agustus, dan di Osaka Jepang pada tanggal 12 Agustus 2007. Disana band menyanyikan single-single hits mereka, serta sebagai lagu dinyanyikan solo oleh Fergie dari albumnya The "Dutchess". will.i.am juga menyanyikan lagu dari album yang akan dirilis.

Pada tanggal 10 Desember 2005, The Black Eyed Peas tampil live diprogram televisi Inggris "Record of the Year" bersama dengan John Legend dan Mary J. Blige.
Pada tanggal 21 Maret 2006, The Black Eyed Peas merilis album remix, berjudul "Renegotiations: The Remixes" untuk iTunes. Fitur lagu-lagu remix untuk lagu "Ba Bump", "My Style", "Feel It", "Disco Club", "They Don't Want Music", "Audio Delite at Low Fidelity", dan video untuk lagu "Like That". Minggu berikutnya, lagu-lagu ini dirilis pada CD tanpa video musik.

Pendukung pada EP tersebut termasuk DJ & produser dari Texas DJ Premier, produser & rapper dari New York Pete Rock, produser & rapper dari New York Erick Sermon, DJ & produser dari Pennsylvania DJ Jazzy Jeff, dan MC & produser dari New York City Large Professor.

will.i.am memulai karir solonya dengan memproduksi album dan berkolaborasi dengan berbagai musisi, terutama Michael Jackson dan juga termasuk U2 , Sérgio Mendes, Carlos Santana, Too Short, Kelis, Cheryl Cole, SMAP, John Legend, RBD, Nelly Furtado, Justin Timberlake, Nas dan Bone Thugs and Harmony.

Pada bulan Maret 2006, The Black Eyed Peas menjalankan lagi untuk 6 Tahunan Honda Civic Tour dengan dukungan band Flipsyde dan The Pussycat Dolls. Mereka membawakan lagu dari John Lennon Educational Tour Bus dan Fergie menyanyikan lagu-lagu baru dari debut album solonya. Dan pada tahun 2006, mereka pergi tur dengan The Pussycat Dolls.

Pada tanggal 11 Mei 2006, The Black Eyed Peas tampil di lapangan sepak bola San Fernando High School, dan pada tahun 2007 memulai melakukan Black Blue & You World Tour di 20 negara, termasuk Macau, Swedia, Polandia, Rumania, Hungaria, Afrika Selatan, Korea Selatan, Malaysia, India, Indonesia, Israel, Singapura, Cina, Rusia, Kazakhstan, Australia, Nigeria, Meksiko, Thailand, Venezuela, Guatemala, Nikaragua, Kosta Rika, Argentina, Filipina, El Salvador dan Brasil. Tour ini disponsori oleh Pepsi, dalam hubungannya dengan produk baru Pepsi untuk promosi, The Black Eyed Peas menampilkan lagu "One Tribe", yaitu lagu untuk promosi, yang dibuat hanya untuk produk Pepsi.

Pada tanggal 31 Desember 2006, The Black Eyed Peas tampil pada "Monkey Business tour", di Pantai Ipanema di Rio de Janeiro, Brazil, dan lebih dari 1 juta penonton disana, ini adalah konser terbesar yang pernah mereka lakukan. Dan juga tampil pada Live Earth di Inggris pada tanggal 7 Juli 2007 di Stadion Wembley, London, dan will.i.am menyanyikan lagu baru, "Help Us Out", lagu dari albumnya, Songs About Girls, atau "S.O.S. (Mother Nature)".

The E.N.D. and The Beginning: 2009-sekarang

Studio album kelima band, The E.N.D. ("The Energy Never Dies"), dirilis pada tanggal 9 Juni 2009. Single andalan "Boom Boom Pow" diputar di radio AS pada tanggal 10 Maret 2009 dan dirilis pada 30 Maret 2009 pada iTunes. Single ini terjual mencapai 465.000 digital download dalam minggu pertama rilis, jumlah terbesar ketiga dari penjualan download dalam satu minggu secara keseluruhan, dan terbesar dari total debut download oleh kelompok dalam sejarah penjualan digital download, mencapai No 1 di US Billboard Hot 100. Ini menjadi yang pertama kelompok AS No 1, memegang tempat selama dua belas minggu berturut-turut. Hal ini juga mencapai nomor 1 di Australia, Kanada, dan Inggris.

Dalam minggu pertama, album ini terjual mencapai 304.000 copy dan debut di nomor #1 pada Billboard 200. Di Amerika Serikat, album ini menjadi album kesembilan dari penjualan di atas angka satu juta di tahun 2009, dan telah menghabiskan 38 minggu di top 10 Billboard 200, dan album terlaris di tahun 2009 dalam 7 tahun di Amerika Serikat. Debut album ini juga masuk nomor satu di Australia, nomor dua di New Zealand dan nomer tiga di Inggris.

Pada tanggal 6 Juni 2010, band ini menegaskan bahwa mereka sedang mengerjakan album baru dalam sebuah wawancara untuk The Big Issue. Album ini digambarkan sebagai sekuel album The E.N.D.. will.i.am mengumumkan bahwa album baru, yang melambangkan pengembangan dan awal yang baru ini akan berjudul "The Beginning". Album ini dirilis pada tanggal 30 November 2010. Single andalan pertama di album ini diberi titel "The Time (Dirty Bit)", dan terungkap pada 20 Oktober 2010 melalui account Twitter will.i.am.

Kelompok ini juga mengatakan kepada The Big Issue bahwa mereka membuat film 3D yang disutradarai oleh James Cameron. Film ini akan menjadi film tour dokumenter fiksi yang dimasukkan ke film itu. Telah diumumkan bahwa band juga akan tampil di Super Bowl XLV di Stadion Cowboys, pada 6 Februari 2011.

Pada tanggal 5 Desember, mereka muncul di seri ketujuh dari The X Factor di Inggris menyanyikan single "The Time (Dirty Bit)".

Setelah rilis The E.N.D., Black Eyed Peas merilis single "I Gotta Feeling" sebagai single kedua dari album ini. Lagu ini diproduseri oleh David Guetta. Selain itu, kolaborasi artis ini dengan Black Eyed Peas adalah alasan yang tepat atas keberhasilan kelompok ini. Single "I Gotta Feeling" menduduki nomor #1 pada iTunes chart di Amerika, menggantikan single "Boom Boom Pow" yang turun ke nomor #2. Single memetakan di nomor tiga dan kemudian ke nomor satu pada UK Singles Chart. Debut lagu ini menduduki nomor 2 di Hot 100 di bawah single "Boom Boom Pow". Pada 18 April 2009, ketika single "Boom Boom Pow" mencapai No 1, sampai 10 Oktober 2009, seminggu kemudian "I Gotta Feeling" berada di No 1, single-single kelompok ini menduduki chart selama 26 minggu berturut-turut dari pada artis lainnya.

Pada Rabu 17 Juni 2009, Black Eyed Peas tampil pada acara Alan Carr: Chatty Man, dan band ini diwawancarai dan menyanyikan single "I Gotta Feeling". Pada tanggal 8 Juli 2009, mereka juga membuat penampilan pada Isle of MTV di Malta.

Pada tanggal 30 Juli Billboard mengumumkan bahwa Black Eyed Peas membuat rekor yang bisa menduduki No 1 berturut-turut terlama dalam sejarah Billboard Hot 100. Lagu "I Gotta Feeling" menjadi hit pekan kelima berturut-turut di No 1, berikutnya 12 pekan lewat single "Boom Boom Pow". Seperti halnya Boyz II Men dulu yang pernah menduduki 16 pekan berturut-turut di pertengahan tahun 90-an.

Pada bulan September 2009, band mulai menjalani The E.N.D. World Tour di Jepang, Thailand, Malaysia, Australia dan Selandia Baru. Tour diperkirakan berlangsung hingga tahun 2010.

Lagu "Meet Me Halfway" dirilis sebagai single ketiga dari album pada bulan September 2009. Single ini menduduki nomor satu di Inggris dan Australia, membuat chart ketiga lagu mereka dipuncak dari album The E.N.D. di kedua negara itu. Single ini juga memuncak pada nomer #7 di US Billboard Hot 100, sehingga single ini menjadi single ketiga band yang menduduki top-10 dari album ini.

Band sempat tampil di American Music Awards dengan menyanyikan lagu "Meet Me Halfway" dan "Boom Boom Pow". Mereka juga memenangkan 2 dari 3 kategori yang dinominasikan yaitu Favorite Rock/Pop Group & Favorite R&B/Soul Group. Mereka kalah untuk kategori terakhir mereka yaitu, Best R&B/ Soul Album dari Michael Jackson.

Di tahun 2010, The Black Eyed Peas tampil menyanyikan lagu "Rock That Body", "Imma Be", "Boom Boom Pow" dan hits lain dari album The E.N.D. dalam pesta Tahun Baru ibu yang membuat peningkatan download lagu- lagunya.

Single "Imma Be" dirilis sebagai single keempat di AS pada tanggal 15 Desember 2009, dan single mencapai nomor 1 di Billboard Hot 100 selama dua minggu.

Band tampil di Grammy Awards tanggal 31 Januari 2010. Mereka menyanyikan lagu "Imma Be"/"I Gotta Feeling". Pada malam yang sama, mereka memenangkan 3 dari 6 nominasi untuk Best Pop Vocal Album untuk album The E.N.D., Best Pop Vocal Performance by a Group untuk lagu "I Gotta Feeling" dan Best Short Form Video untuk "Boom Boom Pow".

Black Eyed Peas tampil LIVE 3D untuk lagu "Meet Me Halfway" dan memenangkan penghargaan tertinggi di Dimension 3 Expo tahun ini di Paris untuk Live 3D Category.

Pada tanggal 10 Juni 2010 Black Eyed Peas tampil menyanyikan lagu "Where is the Love?", "Pump It", "Meet me Halfway", "Boom Boom Pow", dan "I Gotta Feeling" di 2010 FIFA World Cup Kick-Off Celebration concert di Afrika Selatan. Konser ini dihadiri lebih dari 700 juta penonton di seluruh dunia, sehingga event terbesar yang dilakukan band. Mereka juga tampil di T in the Park 2010 di Panggung NME pada hari Jumat 9 Juli dan Oxegen di Kildare, Irlandia pada hari Sabtu 10 Juli di panggung Vodafone.

Pada tanggal 30 Juli 2010 Black Eyed Peas tampil menyanyikan lagu "Boom Boom Pow", "Rock That Body", dan "I Gotta Feeling" di Central Park sebagai bagian dari seri konser gratis Good Morning America di musim panas.